Oleh Rev. Albertus Herwanta, O. Carm
Rombongan wisata rohani itu mengalami tabrakan beruntun di jalan tol. Sebagian dari mereka mengalami luka berat. Akibat tabrakan itu arus lalu lintas macet total dan rencana mereka terancam gagal. Penanggung jawab wisata itu perlu segera mencari solusi.
Perjalanan hidup pun bisa mengalami kecelakaan. Bacaan pertama (Barukh 5:1-9) mewartakan tentang Tuhan yang melihat bahwa bangsa pilihan-Nya tinggal dalam pembuangan di Babilon. Itu kecelakaan akibat hidup mereka yang penuh dosa. Maka, Tuhan berniat membawa mereka kembali ke Yerusalem. “Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, dan oleh cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan dan kebenaran-Nya” (Barukh 5:9).
Dalam doanya untuk komunitas Kristen di Filipi, Santo Paulus berkata, “Dan akhirnya, semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah” (Filipi 1:11). Inilah hidup Kristen sejati!
Santo Lukas mewartakan tentang Yohanes Pembaptis yang menyerukan perlunya mempersiapkan jalan yang benar untuk menyambut Tuhan yang segera datang. “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Lukas 3:4). Lurus bisa berarti benar.
Ketika manusia berada dalam pembuangan, Tuhan merasa tidak tenang. Pembuangan itu bisa bersifat politis, yakni dibuang dari negaranya. Itu bisa pula bermakna rohani, yakni dibuang dalam lembah dosa dan kematian.
Bacaan hari ini mengingatkan bahwa Tuhan segera akan membebaskan manusia lewat Putera-Nya, sang jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6). Namun Dia juga mengundang manusia mempersiapkan jalan yang benar untuk menyambut-Nya.
Bagaimana kita mempersiapkan jalan itu? Pertama, menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraan, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah (Barukh 5:1). Kedua, memilih apa yang baik agar hidup suci dan tidak bercacat menjelang hari Kristus (Filipi 1:10). Ketiga, bertobat untuk mendapat pengampunan dosa (Lukas 3:3). Itulah tiga dari sekian banyak persiapan yang bisa kita lakukan. Ketiganya membantu kita untuk hidup secara benar di hadapan Tuhan.
Marilah kita menghayatinya selama masa Adven yang diwarnai dengan harapan, damai, sukacita, dan iman ini. Semoga Tuhan memurnikan hidup kita agar siap menyambut kelahiran-Nya di tengah kita. Amin.
Comments are closed