Oleh Rev. Albertus Herwanta, O. Carm
Hari ini kita merayakan Minggu Paskah IV yang dikenal juga dengan Minggu Gembala yang Baik. Gereja mengajak kita membaca dan merenungkan Injil Yohanes 10:27-30. Injil Yohanes bab 10 berbicara tentang Yesus, Gembala yang Baik. Dia memberikan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya (Yohanes 10:11). Dia mengenal domba-domba-Nya dan mereka mengenal-Nya (Yohanes 10:14).
Perikop yang kita baca dan renungkan pada hari ini (Yohanes 10:27-30) mengandung pesan mendalam dan relevan bagi mereka yang mau mendengarkan dan percaya kepada Sang Gembala. Hal itu mendatangkan keselamatan, karena Sang Gembala memberi mereka hidup yang kekal (Yohanes 10:28).
Namun ada orang yang menolak untuk mendengarkan dan percaya. Kepada orang Yahudi Paulus berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu. Tetapi kamu menolak firman itu, dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal” (Kisah Rasul 13:46). Mereka itu bukan domba-domba yang mendengarkan suara Sang Gembala.
Dalam perikop injil hari ini, Yesus berbicara tentang domba-domba yang mendengarkan suara-Nya. Yesus mengenal mereka dan mereka mengikuti Dia. Ada tiga kata kerja yang menarik untuk direnungkan, yakni mendengarkan, mengenal, dan mengikuti. Masing-masing mengandung pesan mendalam yang perlu direnungkan.
Pertama, “domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku” (Yohanes 10:27). Domba-domba itu adalah pengikut Yesus. Mereka mendengarkan Dia tidak hanya dengan telinganya, melainkan dengan hati dan imannya. Mereka itu mencintai-Nya dan taat kepada-Nya.
Kedua, “Aku mengenal mereka” (Yohanes 10:27). Yesus mengenal para pengikut-Nya secara pribadi. Mengenal dalam arti memiliki relasi pribadi dengan mereka. Tidak hanya mengetahui nama, melainkan seluruh pribadi dan semua tantangan hidupnya. Dia itu lebih dari sahabat sejati bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dia itu Tuhan dan penyelamat. Karena itu, mereka percaya, taat, dan mencintai-Nya.
Ketiga, “mereka mengikuti Aku” (Yohanes 10:27). Apa artinya mengikuti Yesus? Mereka berkomitmen melaksanakan ajaran-Nya dan menghayati hidup yang memancarkan teladan-Nya. Secara aktif mereka menanggapi ajakan Yesus dan selalu berjalan mengikuti jejak-Nya.
Para pengikut Yesus perlu menghayati tiga pokok renungan itu dalam hidup sehari-hari. Pertama, secara cermat mendengarkan suara Yesus di tengah kehidupan yang hiruk-pikuk. Kedua, membangun relasi pribadi yang kuat dengan Yesus dalam sikap percaya, taat, dan kasih kepada-Nya. Ketiga, secara aktif menyatukan hidupnya dengan ajaran Yesus. Apakah kita siap mendengarkan dan percaya Dia serta menyatukan kehendak kita dengan kehendak-Nya? Hidup abadi akan menjadi anugerah bagi yang mendengarkan dan percaya kepada-Nya.
No responses yet