Oleh Mina Munanto
Bulan Oktober lalu, saya mengikuti ziarah 9 gereja, mengunjungi 9 gereja yang berbeda dalam 1 hari, sambil berdoa rosario. Cukup unik, dan ternyata gereja gereja di melbourne tidak kalah cantik dari gereja yang di luar negeri lho.. setiap gereja mempunyai kecantikannya sendiri. Walau waktu terbatas, kami tetap bisa menyelesaikan ziarah ini. Semuanya karena komunikasi yang baik antara peserta dan panitia, komunikasi yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam kehidupan berkeluarga, ternyata komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Komunikasi antara suami istri, orang tua dan anak, orangtua dan menantu, opa oma dan cucu, semua memerlukan gaya komunikasi yang berbeda. Salah seorang teman pernah sharing, dulu kita takut sama orang tua, sekarang kita takut sama anak. Kalau dulu apa yang dikatakan orang tua dianggap benar. Sekarang apa yang kita katakan belum tentu benar (dimata anak) apalagi kalau berhubungan dengan pasangan hidup anak.
Orang tua sekarang lebih “nurut” apa kata anak, takut anak marah dan tidak senang. Cara menegur menantu juga tidak bisa seperti jaman mertua menegur kita lho.. bisa bisa pecah perang dunia ke-3 deh. Memang sih kalau anak sudah menikah, semua bukan urusan kita lagi, jadi jangan terlalu ikut campur. Orang bilang kalau punya menantu perempuan, baik baiklah karena suami akan selalu ikut apa kata istri. Gawat juga ya.. karena belum tentu istri benar kan.
Yang paling penting, antara suami istri harus selalu berkomunikasi. Semua masalah perlu dirundingkan dan pasti ada jalan keluar. Kalau gaji suami hanya sekian, istri maunya beli barang yang mahal mahal, yach kasian suaminya. Suami juga perlu terbuka dan memberi pengertian, jangan ikut maunya istri tapi stress sendiri, rugi kan. Teruslah berkomunikasi untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Yang satu bicara, yang satu mendengarkan. Dalam hubungan suami istri, komunikasi lebih kearah ber-kompromi, mencapai titik OK untuk kedua belah pihak.
Jika ada hal hal yang kita hadapi tetapi tidak bisa dibicarakan dengan orang lain, bicaralah dengan Tuhan, dengan berdoa. Jangan pernah merasa sendiri dalam penderitaan, karena Tuhan selalu menyertai setiap langkah hidup kita. Kesulitan yang kita hadapi, perlu untuk menunjukan kemuliaanNya. Terus berkomunikasi, karena itu penting dan harus tetap dilakukan. Jangan takut, karena Tuhan dekat dan selalu ada, Dia hanya sejauh doa..
Comments are closed