Sukacita dari Surga

Oleh Rev. Albertus Herwanta, O. Carm

Pelbagai macam krisis dan masalah hidup membuat orang sedih dan tertekan. Keadaan itu membuat daya tahan tubuh melemah. Akibatnya, banyak orang menjadi sakit; bahkan meninggal. Siapa yang membantu menyembuhkannya?

Minimal ada dua dokter. Pertama, dokter yang memulihkan kondisi fisik dengan pengobatan. Kedua dokter yang meneguhkan kondisi psikologis. Dokter kedua ini antara lain adalah para pelawak. Mengapa pelawak? Karena mereka membawa sukacita dan membuat orang tertawa. Ternyata, tertawa dan sukacita itu meningkatkan imunitas tubuh kita.

Tema dari Minggu Adven ketiga adalah sukacita. “Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel,! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebus binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi” (Zefanya 3:14-15).

Santo Paulus juga menyerukan agar orang bersukacita.”Bersukacitalah dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat” (Filipi 4:4-5).

Santo Yohanes Pembaptis juga membawa berita sukacita pertobatan, karena Dia yang lebih besar daripada dirinya tengah datang (Lukas 3:16). Dia juga memberitakan Injil kepada orang banyak (Lukas 3:18). Injil adalah berita sukacita.

Sukacita para pelawak memulihkan kondisi fisik dan psikologis manusia. Lalu, sukacita macam apa yang dibawa oleh para utusan Tuhan? Mereka membawa sukacita dari surga.

Sukacita itu membebaskan manusia dari dosa dan kematian. Inilah sukacita yang hanya Tuhan dapat memberikannya. Dia telah memberikannya melalui Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjadi manusia. Dengan menjadi manusia, Dia menyatakan bahwa Tuhan Allah berada di tengah manusia.

Sukacita dari dan dalam Tuhan inilah yang membuat manusia menjadi utuh dan suci kembali. Mereka bersatu kembali dengan sumber hidupnya. Mereka sungguh perlu bersukacita. Karena itu, dalam menyambut natal, Gereja mengajak umat bersukacita. “Bersukacitalah! Sekali lagi kukatakan bersukacitalah dalam Tuhan!”

Tags:

Comments are closed

Latest Comments